Pengertian mikroskop
Mikroskop
adalah alat yang menggunakan lensa untuk mendapatkan gambar yang diperbesar dan
dengan demikian dapat memperoleh rincian yang sekecil-kecilnya dari obyek yang
terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang (Supiaamono: 2005). Mikroskop pada prinsipnya adalah suatu alat pembesar
yang terdiri dari dua lensa cembung yaitu lensa objektif (dekat dengan benda)
dan lensa okuler (dekat dengan mata) yang digunakan untuk memperbesar bayangan
dari benda yang sangat kecil (Anonim,2001).
Macam-macam Mikroskop
Ada dua
jenis mikroskop berdasarkan
pada kenampakan obyek
yang diamati, yaitu mikroskop dua
dimensi (mikroskop cahaya)
dan cmikroskop tiga
dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber
cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop
elektron.
a. Mikroskop Cahaya
Mikroskop
cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop mempunyai kaki
yang berat dan
kokoh dengan tujuan
agar dapat berdiri
dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu
lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler
terletak pada kedua
ujung tabung mikroskop. Lensa
okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa
tunggal (monokuler) atau
ganda (binokuler). Pada
ujung bawah mikroskop terdapat tempat
dudukan lensa obyektif
yang bisa dipasangi
tiga lensa atau
lebih. Di bawah tabung mikroskop terdapat meja
mikroskop yang merupakan tempat preparat. Sistem lensa yang ketiga adalah
kondensor. Kondensor berperan untuk menerangi obyek dan lensa-lensa mikroskop yang
lain.
Pada
mikroskop konvensional, sumber
cahaya masih berasal dari
sinar matahari yang dipantulkan dengan
suatu cermin datar
ataupun cekung yang
terdapat dibawah kondensor. Cermin ini
akan mengarahkan cahaya dari
luar kedalam kondensor.
Pada mikroskop modern sudah dilengkapi lampu sebagai pengganti sumber
cahaya matahari.
b. Mikroskop Stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang
hanya bisa digunakan
untuk benda yang berukuran
relatif besar. Mikroskop stereo mempunyai perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati
dengan mikroskop ini
dapat terlihat secara
tiga dimensi. Komponen
utama mikroskop stereo hampir
sama dengan mikroskop cahaya.
Lensa terdiri atas
lensa okuler dan lensa obyektif.
Beberapa
perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah:
(1)
Ruang ketajaman lensa mikroskop
stereo jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan mikroskop cahaya sehingga kita dapat melihat
bentuk tiga dimensi benda yang
diamati,
(2) Sumber cahaya berasal dari atas sehingga obyek
yang tebal dapat
diamati. Perbesaran lensa
okuler biasanya 10
kali, sedangkan lensa obyektif menggunakan
sistem zoom dengan
perbesaran antara 0,7
hingga 3 kali,
sehingga perbesaran total obyek maksimal 30 kali. Pada bagian bawah
mikroskop terdapat meja preparat. Pada
daerah dekat lensa
obyektif terdapat lampu
yang dihubungkan dengan
transformator. Pengatur
fokus obyek terletak
di samping tangkai mikroskop,
sedangkan pengatur perbesaran terletak di atas pengatur
fokus.
c. Mikroskop Elektron
Sebagai gambaran
mengenai mikroskop elektron
kita uraikan sedikit
dalam buku ini. Mikroskop elektron mempunyai perbesaran
sampai 100 ribu
kali, elektron digunakan
sebagai pengganti cahaya. Mikroskop elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning (SEM) dan mikroskop
elektron transmisi (TEM).
SEM digunakan untuk
studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik
lainnya), dan obyek diamati secara
tiga dimensi. Sedangkan TEM digunakan untuk mengamati struktur detil
internal sel.
Bagian-bagian mikroskop
Tiga bagian utama mikroskop :
1.
Mekanik
Adalah
bagian tempat memasang bagian-bagian yang lainya. Seperti:
· Kaki, umumnya berbentuk V atau U. Kaki
berfungsi menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop.
· Tabung, untuk mengatur fokus, dapat
dinaikkan dan diturunkan. Di bagian atas tabung melekat lensa okuler. Di bagian
bawah tabung terdapat alat yang disebut revolver. Pada revolver tersebut
terdapat lensa objektif.
·
Penjepit Objek, untuk menjepit
preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser.
·
Badan/lengan mikroskop, merupakan
pendukung optik dan terpasang di atas kaki mikroskop. Lengan dipergunakan juga
untuk memegang mikroskop pada saat memindah mikroskop.
· Meja benda, terbuat dari logam pipih
berbentuk bulat atau segi empat. Di tengahnya terdapat lubang untuk meneruskan
cahaya dari cermin. Pada meja terdapat dua penjepit untuk menahan preparat.
·
Pengatur fokus kasar, berfungsi untuk
mengatur jarak tepat antara objek dan objektif.
· Pengatur fokus halus, berguna untuk
memperjelas bayangan yang telah diperoleh melalui pengaturan kasar.
2.
Optik
Optik
berfungsi untuk memperbesar bayangan dari ukuran benda yang sesungguhnya.
Bagian ini terdiri atas sebuah tabung dan dua lensa yaitu lensa okuler dan
objektif.
·
Lensa okuler, fungsinya untuk
memperbesar bayangan dan memproyeksikan ke retina mata. Lensa okuler terletak
di ujung optik yang menghadap ke mata dengan perbesaran tertentu (5X, 10X, dan
15X).
·
Lensa objektif, fungsinya untuk memperbesar
objek dan memproyeksikan bayangan ke arah lensa okuler. Lensa yang
terletak di bagian ujung tabung yang menghadap ke meja benda. Ciri penting
lensa objektif adalah memperbesar bayangan obyek dengan perbesaran beraneka
macam sesuai dengan model dan pabrik pembuatnya, misalnya 10X, 40X, dan 100X
dan mempunyai nilai apertura (NA). Nilai apertura adalah ukuran daya
pisah suatu lensa objektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga
mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang
terpisah.
· Diafragma, fungsinya untuk mengatur
banyaknya cahaya yang masuk dengan jalan mengatur besar atau kecilnya lubang
yang dilalui cahaya. Apabila menggunakan cahaya buatan seperti cahaya listrik
alat pada mikroskop yang kita
butuhkan terdapat di bagian bawah diafragma biasanya terdapat tempat untuk
memasang gelas filter
· Kondensor, fungsinya untuk
memproyeksikan sinar untuk menyinari objek yang akan diamati. Kondensor ini
terbuat dari konvergen yang berfungsi untuk memusatkan cahaya, sehingga
preparat dapat dilihat dengan jelas.
· Cermin, untuk memantulkan dan
mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan
cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung
tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan,
gunakan cermin datar.
3.
Alat
penerangan/sumber cahaya
Terdapat
di bawah meja dan terdiri dari cermin yang berfungsi untuk menerangkan dan
memantulkan cahaya sehingga menerangi preparat. Cermin terdiri dari cermin
datar dan cermin cekung.
Lensa mikroskop
Pada
mikroskop, objek yang akan diamati harus diletakkan di depan lensa objektif
pada jarak antara fob dan 2 fob sehingga
bayangannya akan terbentuk pada jarak lebih besar dari 2 fob
di belakang lensa objektif bersifat nyata, diperbesar, dan terbalik. Bayangan
pada lensa objektif dipandang sebagai objek oleh lensa okuler dan terbentuklah
bayangan pada lensa okuler. Agar bayangan pada lensa okuler dapat dilihat atau
diamati oleh mata, bayangan ini harus berada di depan lensa okuler dan bersifat
maya. Hal ini dapat terjadi jika bayangan pada lensa objektif jatuh pada jarak
kurang dari fok dari lensa okuler. Sifat bayangan yang yang dihasilkan lensa okuler ini
adalah maya, diperbesar, dan terbalik dari pertama. Bayangan ini merupakan
bayangan akhir dari mikroskop yang kita lihat.
Gb. Proses
terbentuknya bayangan pada mikroskop
Cara mempersiapkan mikroskop :
1.
Pertama- tama letakkan mikroskop
terlebih dahulu di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian
rupa sehingga mikroskop berada tepat di hadapan pemakai.
2.
Putar revolver sehingga lensa objektif
dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang
ditandai bunyi “klik” pada revolver.
3.
Mengatur cermin dan diafragma untuk
melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk
bulat.
4. Aturlah
fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara memutar pemutar kasar, sambil
dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam objek gambar, putarlah pemutar
halus.
5. Apabila
bayangan objek sudah ditemukan, maka untuk memperbesarnya gantilah lensa
objektif dengan ukuran dari 10X, 40X, atau 100X, dengan cara memutar revolver
hingga bunyi “klik”
Cara
Menggunakan mikroskop yang baik :
1.
Meletakkan mikroskop di atas meja yang datar dan kuat/stabil, jauhkan dari
bak cuci dan api gas.
2. Periksa mikroskop untuk mengetahui apakah telah siap dipakai. Bila
mikroskop tidak benar-benar bersih, laporkan masalah ini kepada
instruktur/teknisi lab yang ada/penganggung jawab.
3.
Sesuaikan posisi kita dengan mikroskop yang akan dipakai.
4.
Letakkan preparat yang akan diamati pada meja preparat sehingga terjepit
pada tempat penahan preparat. Posisikan preparat pada lubang cahaya sehingga
cahaya datang melewati meja preparat dari bawah slide.
5. Atur sumber cahaya mikroskop (dari cermin untuk mikrsokop cahaya, listrik
untuk mikroskop listrik).
6. Sebelum melihat sesuatu dengan mikroskop, pastikan sudah mengetahui kemana
arah putaran pemutar halus (mikrometer) sehingga jarak antara spesimen dan dan
lensa bertambah ketika anda memutar pemutar halus.
7. Lihatlah melalui lensa okuler dan fokuskan bayangan menggunakan pemutar
kasar (makrometer) dengan meningkatkan jarak antara spesimen dan lensa
objektif. Gunakan pemutar halus untuk mempertajam bayangan.
8. Mulai mengamati objek preparat dengan mengatur intensitas cahaya, atur
kondensor, pembukaan diafragma pada kondensor, makrometer, mikrometer, dan
perbesaran objektif yang diinginkan.
9. Untuk menggunakan lensa objektif 40X, cukup kita putarkan lensa ini posisinya
sehingga terkunci di tempatnya. Lensa 10X dan 40X tidak pernah menyentuh minyak
imersi, air dan spesimen.
10.
Untuk menggunakan lensa objektif 100X, putarkan lensa berdaya perbesar
rendah dari posisinya dan teteskan minyak imersi di atas slide yang akan diamati.
Kemudian putar lensa 100X ke posisi di atas slide. Perjelas bayangan dengan
memutar mikrometer. Pada saat digunakan, lensa objektif 100X harus selalu
terendam dalam minyak imersi namun tidak menyentuh spesimen.
Cara-cara untuk mendapatkan
cahaya dan fokus yang baik pada objektif 100X :
1.
Atur dan buka diafragma pada mikroskop dan atur cahaya, bila perlu
pada posisi maksimal cahaya (jika mikroskop
cahaya arahkan cermin ke sumber utama cahaya).
2.
Naikkan kondensor
mendekati posisi slide preparat pada meja objek sambil kita amati di lensa
okuler intensitas cahaya yang dihasilkan.
3. Atur diafragma,
sampil posisi terkecil untuk mendapatkan titik fokus yang terbaik (cahaya
terkumpul dengan baik).
Alasan-alasan yang
memungkinkan bila tidak ditemukan
suatu objek
di bawah lensa dengan minyak imersi (objektif
100X)
ialah sebagai berikut :
1.
Terlalu banyak
imersi
2.
Menggerakkan
mikrometer terlalu cepat
3.
Kondensor tidak
diatur dengan benar (biasanya diafragma terlalu terbuka atau tertutup)
4.
Lensa kotor
5.
Terlalu sedikit
organisme pada preparat
6.
Spesimen tidak
ditempatkan
ditengah medan sebelum memutar lensa
7.
Preparat
terbalik.
Hal-hal
yang diperhatikan dalam pengamatan dengan mikroskop :
·
Jarak mata-okuler:
Untuk
mencegah kelelahan mata, diperlukan penjagaan jarak antara mata dan okuler.
Untuk menentukan jarak ini, mata mendekati okuler dari suatu jarak maksimum
sekitar 1 cm. Jarak optimum dicapai pada saat medan pandang tampak
sebesar-besarnya dan setajam-tajamnya. Selain itu, mata yang sebelah lagi harus
tetap terbuka.
·
Pengamatan dimulai dengan menggunakan
lensa objektif dengan pembesaran lemah (misal 10X).
· Sambil mengamati melalui lensa okuler,
pemutar kasar diputar secara perlahan agar tabung mikroskop naik. Pada saat
demikian, gambar dapat teramati meskipun belum begitu jelas. Untuk memperoleh
gambar yang lebih jelas, sekrup pemutar halus diputar sehingga dapat diamati
gambar objek yang lebih jelas dan lebih fokus.
·
Setelah mengamati gambar dengan
menggunakan lensa objektif dengan pembesaran lemah (10X), objek yang sama coba
diamati dengan menggunakan lensa dengan pembesaran yang lebih kuat (misal 40X)
dengan cara memutar revolver sehingga lensa objektif 40X tepat mengarah ke
lubang pada meja objek.
Hal
yang perlu diingat: selama pengamatan dengan pembesaran kuat tidak boleh mempergunakan
sekrup pemutar kasar, untuk mendapatkan gambar yang baik (fokus) cukup
digunakan sekrup pemutar halus.
Kegiatan Praktikum : Pengamatan
Objek dengan Mikroskop
Tujuan:
1. Mampu mepembuat preparat non-permanen (segar)
2. Mampu menggunakan mikroskop cahaya untuk
mengamati objek
3. Mampu menggunakan mikroskop stereo untuk
mengamati objek
ALAT
DAN BAHAN
Alat
:
1.
Mikroskop cahaya dan mikroskop stereo
2.
Pipet
3.
Silet
3.
Pinset
4.
Gelas obyek dan gelas penutup
5.
Cawan petri
Bahan
:
1.
Potongan kertas berhuruf "A", "d",
2.
Organisme berukuran kecil (semut, bunga rumput, dan lainnya)
3.
Butir-butir pati kentang
4.
Air dan larutan iodine
CARA
KERJA
A
Penggunaan Mikroskop Cahaya
1.
Letakkan potongan kertas berhuruf
"A" pada kaca obyek dan tutup dengan gelas penutup.
2.
Amati dengan perbesaran lemah (10x10)
3.
Amati apakah bayangan benda sama atau
terbalik, dan gambarkan !
4.
Sambil memandang ke dalam lensa
okuler, geser preparat dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Amati kemana
bayangan bergerak?
5.
Ubahlah lensa obyektif ke perbesaran
yang lebih besar. Amati apakah ada perubahan luas bidang pandang?
6.
Berapa diameter bidang pandang
mikroskop pada obyektif lemah (mm) dan berapa pada obyektif kuat?
7.
Kerjakan seperti langkah nomor 1-3 namun
menggunakan potongan kertas huruf "d"
B.
Mengamati Butir Pati
1.
Keriklah sekerat umbi kentang dengan
jarum atau ujung silet sehingga cairannya keluar. Teteskan cairan tersebut pada
kaca obyek, dan tutup dengan gelas penutup.
2.
Amati dibawah mikroskop struktur
butir-butir pati tersebut.
3.
Teteskan larutan Iodine pada tepi
kanan kaca penutup dan pada tepi kiri kaca penutup tempelkan kertas hisap,
dengan demikian larutan iodine tersebut akan masuk kedalam preparat dan
menyebar ke seluruh bagian.
4.
Amati dibawah mikroskop dan gambarkan
butir-butir pati tersebut.
C.
Penggunaan Mikroskop Stereo
1.
Tempatkan mikroskop stereo beserta
transformatornya, hubungkan dengan sumber listrik.
2.
Tekan tombol "on" pada
transformator, pergunakan voltase yang ada pada transformator sesuai keperluan.
Ingat. lampu mempunyai umur tertentu, oleh karena itu nyalakan lampu sesuai
keperluan saja.
3.
Letakkan spesimen pada cawan petri.
4.
Amati dengan mikroskop dengan
perbesaran lemah kemudian perbesaran kuat.
5. Amati
dan catat pada laporan anda (jika semut: hitung jumlah kaki atau antenanya, dan
jika bunga: hitung jumlah stamen).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar