Pages

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

Kamis, 10 Mei 2012

Bakteri Streptococcus sp. ( Streptokokus )

Divisio           : Procaryotae
Class               : Schyzomycetes
Ordo               : Eubacteriales
Family           : Streptococcaceae
Genus                        : Streptococcus
Spesies           : Streptococcus pyogenes 
  Streptococcus agalactiae
  Streptococcus equisimitis
  Streptococcus faecalis ( S.bovis, S.equinus )
  Streptococcus pneumoniae
  Streptococcus viridans ( S. mitis, S. sanguis, S. milleri, S. mutans )
        
 Streptococcus pyogenes ( beta hemolytic )         Streptococcus mitis ( alpha hemolytic )                                                       
Streptococcus faecalis ( gama non-hemolytic )


Sifat umum bakteri ini adalah
  • Gram positif (bisa juga gram negatif tua)
  • Bulat atau bulat telur dengan diameter ≤ 2 µm
  • Pembelahan sel yaitu satu arah, sehingga ditemukan koloni berpasangan (tersusun diplokokus) atau berderet panjang
  • Homofermentan (menghasilkan asam laktat
Gram-positive cocci drawing
Klasifikasi klasik :
  • Streptococcus beta hemolytic : hemolisa darah sempurna, zona jernih
  • Streptococcus alpha hemolytic : hemolisa tidak sempurna, perubahan warna kehijauan (methemoglobin)
  • Streptococcus gama non-hemolytic :tidak menghemolisa darah
Sifat pertumbuhan :
  • pH : 7,4 - 7,6
  • Suhu pertumbuhan : 37oC
  • Media isolasi primer adalah agar darah dengan oksigen yang rendah karena oksidasi intraseluler dapat menghasilkan hidrogen peroksida yang bersifat toksik bagi bakteri
Penyakit klinis yang ditimbulkan :
  • Infeksi tenggorokan dan kulit ( S.pyogenes/grup A) bersifat paling virulen
  • Sepsis neonatus, infeksi purpuralis, meningitis ( S.agalactiae/grup B )
  • Penyakit pada hwan ( S.equisimitis )
  • Infeksi saluran kemih dan empedu, septikemia, endokarditis ( S.faecalis/grup D )
  • Pembentukan plak pada gigi ( S.mutans )
Terdapat sekitar 20 spesies dari streptococcus sp., sehingga perlu klasifikasi untuk dapat ditentukan jenisnya. Ada 3 cara klasifikasi, yaitu berdasarkan karakteristik pertumbuhan koloni, pola hemolisis pada media agar darah/kaldu pepton darah ( untuk mengetahui jenis alpha, beta, dan gama ), serta dengan cara serologi yaitu mengetahui komposisi antigenik dari substansi dinding sel.
 
Spesimen yang digunakan untuk pemeriksaan streptococcus dapat berupa sputum, urin, tinja, usapan luka, usapan kulit maupun faring. Untuk penanganan spesimen, dapaat digunakan beberapa cara, antara lain :
  • Jika sampel kurang dari 2 jam dilakukan pemeriksaan, maka tidak diperlukan perlakuan khusus. Bakteri Streptococcus cukup tahan pada lingkungan kering, spesimen berupa kapas lidi dapat dimasukkan ke dalam kantong kertas steril atau tabung steril untuk dibawa ke labratorium.
  • Jika membutuhkan waktu selama 24 jam (baru dikirim esok harinya) atau jika dicurigai terdapat bakteri patogen lainnya, misalnya pada infeksi luka, sangat diperlukan media lain seperti media stuart atau amies ( media transport ).
  • Jika transpor membutuhkan waktu lebih dari 1 hari, perlu silika gel atau sistem transpor dengan kertas filter kering. Sistem ini dapat digunakan untuk spesimen usapan kulit atau faring.
Ada 3 jenis pemeriksaan untuk menentukan jenis Stretococcus :
  1. Cara langsung, cara ini merupakan cara yang paling sederhana, cepat, dan murah. pemeriksaan langsung bersifat pengujian pendahuluan dengan melakukan pemeriksaan mikrosopis dengan pengecatan gram. kelemahan pemeriksaan langsung yaitu karena hanya dapat menentukan bentuk koloni, susunan bakteri dan sifat pengecatan. Bentuk khas dari Streptococcus gama non-hemolytic adalah berbentuk bulat telur, tampak sebagai diplokokus, dan kadang-kadang enyerupai batang.
  2. Cara isolasi dan kutur ( dengan mengamati pertumbuhan pada media/kultur )
  3. Identfikasi ( dengan pengecatan, tes katalase, tes tehadap antigen pada dinding sel, dll ).

3 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Blogger Templates